Dunia gemerlap malam lengkap dengan musik ingar-bingar serta ajojing mulai ramai diminati sejak Gubernur Jakarta Ali Sadikin (periode 1966-1977) mengizinkan berdirinya klub malam di Jakarta.
Pada periode ini warga Jakarta sudah mulai mengenal budaya kafe, diskotek, dan bar. Sangat berbeda jika membandingkan dengan masa seblumnya, dimana hiburan malam yang dikenal warga Jakarta hanyalah tontonan di bioskop dan berdansa yang biasanya dilakukan di ruang-ruang dansa yang terletak di berbagai pelosok kota.
Sehingga akhirnya saat tempat hiburan malam yang menyuguhkan minuman ber-alkohol serta hiburan tarian dan musik yang hingar bingar di diskotek sudah mulai diizinkan untuk dibuka maka mulai menajamurlah bar dan diskotek yang dahulu banyak dikunjungi oleh orang tua, pengusaha, sampai eskpatriat. Berikut adalah bar dan juga club di Jakarta yang sangat populer di masanya:
1. Lipstick
Terletak di bagian Jakarta “paling gaul”, Lipstick merupakan tempat nongkrong yang mengizinkan pengunjungnya untuk berdansa mengikuti alunan lagu sembari bermain sepatu roda, membuat Lipstick menjadi salah satu pilihan hiburan yang unik di Blok M.
Awal mulanya Lipstick terkenal memang karena adanya arena bersepatu roda, kemudian terus berkembang dari tahun ke tahun dan berubah menjadi klub disko untuk kawula muda yang ingin menghabiskan malam. Sayangnya, Lipstick tak lagi beroperasi di sekitaran tahun 1990.
2. Tanamur
Tanamur adalah akronim dari Tanah Abang Timur, tempat diskotek ini berada. Pertama kali didirikan oleh seorang pengusaha muda keturunan Arab, Ahmad Fahmy Alhady, pada bulan November 1970. Tanamur terbilang sangat populer dikarenakan memiliki biaya masuk yang lebih murah dibandingan diskotek lainnya, sehingga bisa dinikmati oleh sberbagai kalangan. Mulai dari pengusaha kaya raya yang datang mengenakan jas hingga mahasiswa atau anak muda “tongpes” alias kantong kempes yang bahkan datang hanya mengenakan sendal jepit.
Ketika beberapa tempat hiburan malam lainnya tutup, Tanamur malah kian naik pamor hingga akhirnya turun peminat saat muncul isu keamanan dan terorisme setelah peristiwa Bom Bali di 2002. Lampu disko Tanamur pun mulai meredup di tahun 2005.
3. Bengkel Cafe
Bengkel Cafe merupakan salah satu lokasi nongkrong legendaris di Jakarta yang terletak di sudut kawasan SCBD Sudirman, terutama untuk para kalangan menengah ke atas serta ekspatriat.
Tempat ini menjadi slot favorite banyak orang karena menawarkan lokasi yang sangat luas, bahkan saking luasnya tempat ini seringkali banyak orang yang tersesat di dalamnya. Saat ini Bengkel Cafe sudah berubah menjadi Fairgrounds yang disekat untuk beberapa fungsi yang berbeda.