Tidak sedikit dari masyarakat di Indonesia yang mungkin penasaran dengan kehidupan para wanita malam. Salah satunya adalah mereka yang bekerja di club malam.
Perlu kalian ketahui, dalam club malam bukan hanya ada pramusaji atau bartender, namun ada beberapa club yang menyediakan layanan penari striptis dan hal lain yang membuat club tersebut ramai didatangi.
Pernah tahu bagaimana kisah mereka menjalani hidup di club malam? Apa sih rahasia mereka bisa menari meliuk-liuk di atas tiang besi dan terlihat seksi?
Pekerjaan ini mungkin seringkali dianggap sebelah mata dan terkesan tidak baik di Indonesia. Namun, siapa sangka bahwa penar seperti ini justru disukai oleh banyak lelaki.
Banyak kaum lelaki yang datang ke club dan menonton pertunjukan mereka. Bahkan, tak jarang dari mereka rela memberikan uang dalam jumlah besar hanya untuk menontonnya.
Dibalik pekerjaan ini, ternyata wanita-wanita tersebut juga bisa membawa pulang uang yang cukup besar. Apalagi jika diingat uang ini merupakan hasil sekali kerja.
Kisah Ruby, Sang Penari Striptis
Ruby merupakan seorang wanita yang menjalani pekerjaan sebagai lap dancer selama 4 tahun. Ada pandangan khusus yang dia amini selama menjalankan pekerjaan yang dipandang sebelah mata ini.
“untuk sebagian pria, kita bisa dikatakan sebagai terapis yang mengenakan pakaian seksi. Mereka kadang menceritakan bagaimana kehidupan pekerjaan mereka dan tak jarang ada yang menceritakan bagaimana rumah tangganya. Kami mendengarkan keluh kesah mereka” kata Ruby.
Ada hal yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang. Menurutnya, tidak semua penari striptis itu diundang pemilik club malam untuk tampil di tempatnya.
Ada juga yang menyewa “stage” untuk kemudian mencari uang disana. Karena sifatnya menyewa lokasi, mau tidak mau sang penari harus membayar penyedia mulai dari Rp 200 ribu hingga Rp 8,8 juta per malam, biaya ini tergantung dari tempatnya.
Bahkan, bukan hanya membayar pada pengelola club malam, beberapa penari juga kadang memberikan tip pada DJ untuk memastikan mereka memainkan lagu yang bagus. Hal ini berkaitan dengan pertunjukan keseluruhan, sisanya baru lah di bawa pulang.
“Saya yakin ketika saya memberikan yang terbaik pada pengunjung club, ini berkaitan dengan karier saya. Saya mesti meyakinkan diri sendiri kalau saya lebih baik dari penari yang lainnya. Saya punya tubuh indah dan mereka tidak, itu yang saya pikirkan,” terang Ruby.
Lalu, bagaimana dengan penghasilan yang bisa dibawa pulang setiap malamnya? Ruby menjelaskan bahwa dirinya biasa membawa pulang uang sebanyak Rp 7,5 juta setiap malamnya.
Bukan angka yang kecil untuk sekali kerja, namun keahlian juga yang menentukan berapa uang yang bisa di bawa pulang.
“Saya tidak segan untuk memberikan tarian ‘pribadi’. Pada aktivitas itu, saya akan memberikan tarian erotis yang bisa membuat para pria senang,” tuturnya.
Ruby menambahkan, saat memberikan tarian private itu, biasanya ia mulai dengan gerakan permulaan yang super seksi. Salah satunya adalah membuka sepatu secara perlahan sambil menatap sendu mata si pria.
“Saya mendekatinya secara perlahan, membuka kakinya, meletakkan tangan saya di lantai dan melakukan handstand dan naik ke pangkuannya. Trik ini selalu saya gunakan dan berhasil,” ungkap Ruby.
Itulah kisah singkat dari seorang penari Striptis, Ruby yang menganggap bahwa pekerjaannya bukanlah sesuatu yang seburuk orang lain kira.